Kumpulan Tugas Aplikasi Bisnis TIK

Kelompok 2 : 1. Alam Kasenda (10108161) 2. Apriana (10108276) 3. Bagus Pinandhito (10108383) 4. Eko Harmiko (10108684) 5. Fisheal Manuel (10108833) 6. Jepri Adi Guna S Colia (11108073) 7. Reinaldo Carol (12108336) 8. Yoshi Alyosa (12108098) 9. Zeresy Rahantoknam (12108139) 10.Zikri Imam Tauhid (12108144)

Friday, April 27, 2012

Penyusunan Anggaran Perusahaan di Bidang Jasa Pengriman Barang

 1.      Latar belakang masalah
Sebagai salah satu cara untuk mengendalikan perusahaan agar dapat mencapai sasaran, dunia usaha telah mengenal sistem pengendalian anggaran. Tidak ada satu perusahaan pun yang memiliki anggaran yang tidak terbatas, sehingga proses penyusunan anggaran menjadi hal penting dalam sebuah proses perencanan. Anggaran adalah suatu teknik yang dapat dipakai oleh manajemen di dalam menjalankan fungsinya di dalam perencanaan proses produksi, pengendalian biaya dan pengendalian laba.
Seperti telah diketahui, dengan makin tajamnya persaingan di dunia usaha, makin terasa pula perlunya perusahaan menentukan arah dan tujuannya dan makin terasa pula arti pentingnya anggaran, yang tidak lain adalah arah atau rencana yang sudah diterjemahkan dalam bahasa dan sistematika keuangan.
Dalam postingan ini akan disampaikan dimana letak anggaran dalam proses perencanaan serta sistem penganggaran yang menyangkut segi organisasi, proses, jangka waktu dan macam-macam anggaran.

2.   Perumusan Masalah
Didalam manajemen mengelola perusahaan pasti memerlukan rencana yang tidak menyimpang dari sasaran atau tujuan dari perusahaan itu sendiri. Manajer menentukan dan merencanakan kegiatan baik dari segi biaya maupun dari segi pendapatan agar pucuk pimpinan mengetahui akan dibawa kemana perusanahaan ini di tahun mendatang. Agar kita dapat mengetahui hubungan antara perencanaan dan penganggaran, maka ada baiknya jikalau mengetahui dimanakah sebenarnya letak kegiatan penganggaran di dalam kerangka proses perencanaan secara keseluruhan.

3.   Pembahasan
Prosedur penyusunan anggaran perusahaan dalam bidang jasa itu dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :
  3.1. PERENCANAAN JANGKA PANJANG
Kita baru dapat mengetahui arah dari perusahaan setelah melihatnya selama jangka waktu yang cukup panjang. Dalam jangka waktu yang pendek kita akan kesulitan mengetahui mau kemana sebenarnya arah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu, di dalam melakukan perencanaan, perusahaan juga harus melihat jauh ke depan dalam kurun waktu misalnya tiga sampai lima tahun bahkan mungkin untuk sepuluh tahun kedepan. Dalam kurun waktu tersebut perusahaan harus menentukan sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, dan cara atau strategi manakah yang akan dipakai demi mencapai sasaran tersebut, serta kebijakan-kebijakan apa yang harus diperhatikan di dalam memilih strategi tersebut.

Jadi di dalam rencana jangka panjang terdapat 3 unsur pokok, yaitu :

1. Sasaran, yang menunjukan apa, berapa dan kapan harus dicapai.
2. Strategi, cara apa yang dapat dipakai demi tercapainya sasaran tsb.
3. Kebijakan, batasan-batasan atau sesuatu yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan dalam strategi yang akan dipakai, sehingga kebijakan juga merupakan kriteria yang harus diperhatikan di dalam memilih strategi.

Setelah rencana jangka panjang ditentukan, maka semua kegiatan, program kerja atau keputusan yang diambil dari hari ke hari haruslah diusahakan agar selalu di dalam koridor atau sejalan dengan rencana jangka panjang tersebut.

3.2. PERENCANAAN TAHUNAN
Untuk menjamin agar seluruh kegiatan perusahaan selalu ada di dalam kerangka jangka panjang, maka rencana ini dipecah-pecah ke dalam rencana jangka pendek, yang biasanya di dalam kurun waktu tahunan. Rencana tahunan merupakan segmentasi kronologis yang pertama dari rencana jangka panjang.
Di dalam rangka melaksanakan strategi yang sudah ditetapkan di dalam rencana jangka panjang, perlu disusun program-program kerja tahunan. Program kerja tahunan ini kemudian diterjemahkan dalam bentuk dan bahasa keuangan, sehingga terjadilan anggaran tahunan.

3.3. SISTEM PENGANGGARAN
Di dalam menyusun anggaran perusahaan kita perlu memperhatikan aspek- aspek pokok sebagai berikut :

1. Organisasi anggaran.
Dalam organisasi anggaran ini, yang pertama-tama kita tanyakan adalah siapakan yang bertanggung jawab atas tersusunya anggaran ini. Karena yang bertanggung jawab atas tercapainya sasaran perusahaan adalah pucuk pimpinan, maka jelas penanggung jawab atas penyusunan anggaran ini adalah pucuk pimpinan itu sendiri. Untuk melaksanakan tanggung jawab ini, maka biasanya pucuk pimpinan memebentuk suatu panitia anggaran, yang anggota-anggotanya terdiri atas pimpinan-pimpinan bidang pemasaran, produksi, personalia, keuangan, Litbang dan bendaharawan pada masing-masing bagian. Panitia anggaran ini diketuai oleh pucuk pimpinan itu sendiri. Sebagai koordinator atau pelaksana teknis anggaran ditunjuk seorang kepala anggaran.

2. Proses penyusunan anggaran.
Pada dasarnya proses penyusunan anggaran dibagi menjadi 3 tahap, sebagai berikut :

·         Tahap Perencanaan Jangka Panjang
Tahap ini dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Peninjauan umum tentang perkembangan jenis usaha baik secara nasional maupun internasional.
b. Analisis atas investasi perusahaan di masa lampau, posisi perusahaan dalam persaingan dan kemungkinan-kemungkinan perkembangannya.
c. Penetapan sasaran dan kebijakan oleh Direktur Utama.
d. Penyusunan Ikhtisar rencana operasi dan investasi dalam rangka mencapai sasaran.
e. Peninjauan atas rencana operasi dan investasi.

·         Tahap Penyusunan Anggaran Tahunan.
Tahap ini dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Penyususunan rencana operasi untuk tahun yang akan datang, meliputi bidang penjualan, riset, biaya lain-lain oleh masing-masing bidang, dan disampaikan kepada bagian keuangan atau kepala anggaran.
b. Penyusunan rencan keuangan untuk tahun yang akan datang, meliputi anggaran kas, anggaran investasi, dan rencana pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang. Penyusunan rencana ini dilakukan oleh bidang-bidang yang bersangkutan dan disampaikan kepada bagian keuangan atau kepala anggaran.
c. Penterjemahan rencana ke dalam anggaran operasi dan keuangan oleh bagian keuangan dan kepala anggaran.
d. Penyusunan anggaran operasi dan keuangan dalam format yang sama dengan format laporan kepada manajemen, oleh bagian keuangan atau kepala anggaran.
e. Peninjauan atas anggaran operasi dan keuangan, ditinjau dari akibat-akibat keuangannya, oleh Dirut bersama bagian keuangan dan kepala anggaran.
f. Perubahan atas rencana untuk mencapai hasil yang optimal, dilakukan oleh bagian keuangan dan kepala anggaran.
g. Perubahan anggaran sesuai dengan perubahan rencana, dilakukan oleh bagian keuangan dan kepala anggaran.
h. Pengesahan anggaran oleh Direktur Utama.

·         Tahap Pengendalian Pelaksanaan Anggaran Tahunan.
Tahap ini dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Penyususunan laporan berkala menunjukan perbandingan antara anggaran dan realisasinya,
b. Penilaian dan penjelasan atas penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
c. Melakukan tindakan koreksi atau revisi anggaran jika memang diperlukan.

Secara garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi dua, yakni dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up).

Dari atas ke bawah (Top-down)

Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran dari atas ke bawah ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada parakaryawannya agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program. Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah:
1.  Metode kemampuan (The affordable method) adalah metode dimana perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional dan produksi tanpa mepertimbangkan efek pengeluaran tersebut.
2.     Metode pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method) merupakan proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik dari metode sebelumnya. Metode ini tidak berdasar pada teori, tidak memiliki tujuan yang jelas, dan tidak membuat konsep pendistribusian anggaran dengan baik.
3.     Metode persentase penjualan (Percentage of sales) menggambarkan efek yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan dengan persentase peningkatan penjualan di lapangan. Metode ini mendasarkan pada dua hal, yaitu persentase penjualan dan sejumlah pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan dan promosi yang dilakukan.
4.     Melihat pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak ada perusahaan yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya. Tiap perusahaan akan berusaha untuk melakukan promosi yang lebih baik dari para pesaingnya dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar.
5.     Pengembalian investasi (Return of investment) merupakan pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitas promosi lainnya. Sesuai dengan arti katanya, investasi berarti penanaman modal dengan harapan akan adanya pengembalian modal suatu hari.

 

Dari bawah ke atas (Bottom-up)

Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas merupakan komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran. Terdapat 3 metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yakni:
1.     Metode tujuan dan tugas (Objective and task method) dengan menegaskan pada penentuan tujuan dan anggaran yang disusun secara beriringan. Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan tujuan, penentuan strategi dan tugas yang harus dikerjakan, dan perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut.
2.     Metode pengembalian berkala (Payout planning) menggunakan prinsip investasi dimana pengembalian modal diterima setelah waktu tertentu. Selama tahun pertama, perusahaan akan mengalami rugi dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi keuntungan yang diterima dari hasil penjualan. Pada tahun kedua, perusahaan akan mencapai titik impas (break even point) antara biaya promosi dengan keuntungan yang diterima. Setelah memasuki tahun ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan penjualan.  Strategi ini hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.
3. Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative models) menggunakan sistem perhitungan statistik dengan mengolah data yang dimasukkan dalam komputer dengan teknik analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Metode ini jarang digunakan karena kompleks dalam pemakaiannya.

3. Macam-macam anggaran.
Karena kita mengenal rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek, maka kitapun mengenal juga anggaran jangka panjang dan anggaran jangka pendek.
 ·         Anggaran jangka panjang.
Anggaran ini meliputi :
a. Asumsi-asumsi dasar yang dipakai di dalam menyusun rencana jangka panjang.
b. Proyeksi penjualan.
c. Proyeksi biaya.
d. Proyeksi laba / rugi
e. Rencana investasi.
f. Proyeksi arus kas.
g. Proyeksi personalia yang dibutuhkan.
h. Proyeksi atas proyek-proyek khusus.

·         Anggaran Tahunan.
Anggaran ini terdiri atas :
a. Anggaran operasi yang meliputi :
1. Anggaran Rugi/Laba
2. Komponen-komponen anggaran rugi/laba :
- Anggaran penjualan.
- Anggaran biaya administrasi.
- Anggaran distribusi.
- Anggaran promosi.
b. Anggaran Keuangan yang meliputi :
1. Proyeksi Neraca
2. Komponen-komponen anggaran neraca :
- Anggaran kas, sumber dan penggunaan dana.
- Anggaran piutang.
- Anggaran investasi.
- Anggaran penyusutan.

·         Anggaran Biaya Variabel (Variable Budget).
Anggaran ini terdiri atas :
a. Memberikan rumus penetapan biaya-biaya distribusi dan administrasi.
b. Memberikan data untuk pengendalian biaya.

Perhitungan Statistik Yang Diperlukan.
a. Analisa titik keseimbangan menurut Departemen dan seluruh kegiatan operasi.
b. Perkembangan historis dalam angka.

Laporan anggaran Untuk Manajemen (Budget Report).
a. Perbandingan antara anggaran dengan realisasi.
b. Analisis penyimpangan.

Contoh anggaran perusahaan
·         Rencana anggaran di bidang jasa pengiriman
Jenis Pelayanan Jasa
Tahun
2012
2013
2014
City Courier
300.000 dokumen
330.000 dokumen
400.000 dokumen
Domestic courier
80.000 kg
80.000 kg
90.000 kg
International courier
40.000 kg
43.000 kg
50.000 kg
Export & import handling
50 transaksi
50 transaksi
60 transaksi
Land transportasi
360 ton
360 ton
360 ton
packaging
240 packaging
360 packaging
360 packaging
warehousing
50.000 kg
50.000 kg
50.000 kg

 
Referensi 






Thursday, April 12, 2012

Brosur Jasa Pengiriman Barang

CV. MIT (Make In Time) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang. Perusahaan ini berdiri pada 16 Maret 2012. Adapun jasa yang ditawarkan seperti :
  1. City Courier
  2. Domestic & International Express
  3. Logistic & Warehouse Management
  4. Mailroom Management
  5. Trucking & Moving
  6. Dedicated Courier
  7. Air, Sea & Land Freight Forwarding



Adapun kota-kota yang dijangkau adalah seluruh Indonesia dan sebagian kota di luar negeri.



Sistem Penggajian dan Proses Rekrutmen

Latar belakang sistem penggajian
Banyak metode kwantitatif yang ditawarkan dan setelah diterapkan tetap menimbulkan masalah bagi Perusahaan.  Hal ini biasanya timbul karena metode tersebut kurang sesuai dengan karakteristika lingkungan Perusahaan yang ada di Indonesia dimana faktor-faktor yang berkaitan dengan masa kerja dan pengakuan terhadap pengalaman kurang dipertimbangkan. Selain itu aspek perlindungan dan kesejahteraan seperti pemberian asuransi, program pensiun yang umumnya diberikan Perusahaan dan dikelola oleh Instansi lain, memiliki kaidah-kaidah yang telah diatur oleh Perundangan Ketenagakerjaan tetapi tidak selaras dengan sistem gaji yang dianut oleh Perusahaan.
Untuk itu adalah sangat bermanfaat bila Perusahaan menerapkan Sistem Gaji yang komprehensif, baik dari sisi aturan Pemerintah maupun untuk menciptakan kepastian dan kewajaran/fairnesses  bagi Karyawannya serta setara untuk jenis dan skala Perusahaan yang serupa.
Sistem Gaji dengan pendekatan “kwantitatif” pada umumnya akan lebih mudah diterima dan difahami bagi setiap pekerjaan memiliki nilai/skor sebagai hasil pembobotan.  Skor tersebut akan mencerminkan beban kerja bagi individu yang memangku pekerjaan tersebut.

Manfaat Sistem Penggajian
Manfaat Umum: Kemanfaatan sistem penggajian pada umumnya merupakan gabungan antara Tujuan Manajemen Perusahaan dan harapan para Karyawan seperti antara lain :
  • Sebagai daya tarik bagi tenaga kerja yang diperlukan oleh Perusahaan.
  • Memelihara keberadaan Karyawan untuk tetap bergabung dengan Perusahaan.
  • Merupakan “imbalan/kompensasi” yang setimpal atas prestasi yang telah diberikan Karyawan.
  • Mencerminkan adanya keadilan yang mendasari perhitungan pembayaran imbalan untuk setiap pekerjaan sesuai dengan perbedaan masing-masing kontribusinya pada Perusahaan.
  • Tidak bertentangan dengan peraturan Pemerintah.
  • Tidak melebihi kemampuan keuangan Perusahaan, tetapi juga cukup atraktif bagi perusahaan sejenis
Manfaat Khusus : Dengan sistem penggajian yang mendasarkan diri pada “beban kerja” (work load) dan dilakukan pembobotan secara kwantitatif, maka akan diperoleh manfaat antara lain :
  • Terukur bagi setiap pekerjaan; karena masing-masing memiliki nilai/skor yang ditentukan atau disepakati secara bersama-sama.
  • Mudah dilakukan penyesuaian terhadap keadaan/perkembangan ekonomi terutama atas terjadinya laju inflasi tahunan.
  • Fair; karena sebanding dengan karya individu yang disumbangkan untuk tempat kerjanya.

Metode Pendekatan
Pada prinsipnya, penilaian jabatan dilakukan dengan membandingkan antara suatu tugas/jabatan dengan jabatan lainnya. Dari perbandingan tersebut akan diperoleh nilai masing-masing jabatan yang merupakan nilai relatif suatu jabatan terhadap lainnya.
Sesuai dengan tujuannya, maka hasil penilaian jabatan akan digunakan untuk menyusun sistem gaji; sehingga untuk kepentingan tersebut perlu diketahui karakteristik pekerjaan yang dapat dikompensasikan. Karakteristik-karakteristik tersebut lazim disebut sebagai “faktor-faktor jabatan” (job factors).
Jadi obyek jabatan yang akan diperbandingkan dalam suatu penilaian jabatan adalah faktor-faktor jabatan. Biasanya obyek jabatan yang diperbandingkan diperinci dalam sejumlah faktor; semakin banyak jumlah faktor, akan makin memberikan hasil yang lebih teliti.
Pada umumnya masing-masing faktor memiliki nilai kepentingan yang berbeda-beda; untuk menyatakan perbedaan ini masing-masing faktor perlu diberikan “bobot” sesuai dengan nilai kontribusinya terhadap Perusahaan. Kontribusi yang dimaksud disini dapat memberikan pengertian yang bermacam-macam tergantung dari kebijakan yang diambil oleh Perusahaan. Akan tetapi pada umumnya bobot-bobot faktor tersebut disesuaikan dengan manfaat yang diperoleh Perusahaan yang bersangkutan, khususnya didalam mencapai tujuan Perusahaan.
Karena penilaian jabatan sifatnya merupakan perbandingan, maka faktor-faktor yang digunakan harus merupakan ciri utama pada seluruh (sebagian besar) tugas/jabatan yang digunakan sebagai pedoman untuk menilai seluruh jabatan pada struktur organisasi yang telah ada (direncanakan untuk dibuat). Dengan lain perkataan, masing-masing jabatan dibandingkan berdasarkan faktor-faktor yang terdapat dalam seluruh jabatan.
Untuk lebih mempertajam aspek faktor-faktor tersebut maka fator itu harus diuraikan lagi dalam sub-faktor yang lebih rinci dengan tetap mempertimbangkan bahwa sub-faktor inipun mewakili/terdapat dalam seluruh jabatan.
Pada akhirnya setiap tugas/jabatan akan memiliki nilai dimana penilaiannya dilakukan dengan melibatkan individu/personnel kunci dari dalam Perusahaan yang mengetahui cakupan tugas dari masing-masing pekerjaan/jabatan yang tertera pada stuktur organisasi Perusahaan.
Nilai hasil akhir pembobotan untuk suatu tugas/jabatan/pekerjaan disebut sebagai IMBALAN KINERJA yang diperoleh dengan “mengalikan” skor yang didapat sebagai hasil pembobotan dikalikan dengan “konstanta rupiah tertentu”. Sedangkan Gaji/Imbalan/Kompensasi yang diterima Karyawan adalah berupa hasil penjumlahan GAJI POKOK ditambah dengan IMBALAN KINERJA.

Ruang Lingkup Pelaksanaan
Ruang lingup penyusunan Sistem Gaji mencakup :

  1. Penelitian Pendahuluan (Preliminary Survey) :
    • Penelaahan Struktur Organisasi yang berlaku saat ini.
    • Evaluasi Pekerjaan/Jabatan (diasumsikan Job Description/Uraian Jabatan dan Spesifikasi Jabatan telah dimiliki).
    • Penelahaan berbagai jenis tugas/pekerjaan/jabatan di lapangan
  2. Pembuatan Disain Sistem Penggjian :
    • Penentuan Faktor-faktor dan Sub-faktor tugas/jabatan/pekerjaan.
    • Penyusunan Skala Faktor Jabatan.
    • Penyusunan Skala Gaji Pokok
  3. Pembobotan Faktor dan Sub-faktor bersama-sama dengan Key Person
  4. Pembuatan Skala Gaji Pokok dengan dasar Pengalaman/Masa Kerja dan Latar Belakang Keakhlian.
  5. Penghitungan final Sistem Gaji/Imbalan/Kompensasi.
  6. Pembuatan Laporan Akhir
  7. Sosialisasi (memperkenalkan) Sistem Gaji/Imbalan/Kompensasi kepada Karyawan bersama-sama Key Person masing-masing Unit Kerja. 



    Proses Rekrutmen
    Definisi rekrutment (Wether & Davis 1996)
    Rekrutmen adalah proses menemukan dan menarik para pelamar yang memenuhi syarat untuk dipekerjakan. Proses rekrutmen dimulai dari pencarian para pelamar dan diakhiri dengan masuknya surat lamaran dari para pelamar. Hasil proses rekrutmen adalah sekumpulan pelamar yang siap untuk diseleksi

    Isu Stratejik dalam Rekrutmen (Schuler & Jackson 2006)
    -          Proses rekrutmen harus konsisten dengan strategi, visi, dan nilai-nilai organisasi.
    -          Proses rekrutmen harus bisa dilaksanakan secara efisien dan efektif.
    - Proses rekrutmen harus dibarengi dengan kemampuan organisasi dalam mempertahankan para karyawan terbaik.
    Sumber dan Metode Rekrutmen
    Sumber-sumber rekrutmen adalah tempat di mana para kandidat yang memenuhi syarat berada, seperti perguruan-perguruan tinggi dan perusahaan-perusahaan pesaing.
    Sumber Internal
    •  Promos
    • Transfer
    • Penarikan Kembali (Rehire)
    Sumber Eksternal (Mondy 2008)
    • Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Kejuruan
    • Akademi dan Universitas
    • Pesaing dalam Pasar Tenaga Kerja
    •  Mantan Karyawan
    • Pengangguran
    • Wirausahawan

    Metode-metode rekrutmen adalah cara-cara spesifik yang digunakan untuk menarik para karyawan potensial ke dalam perusahaan, seperti rekrutmen online.
    Metode Internal
    • Pengumuman Lowongan Jabatan (Job Posting)
    • Persediaan Bakat (Talent Inventory)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes